Rabu, 02 Maret 2011

 
Selama ini kanker mulut rahin belum ada obat penawarnya, namun tumbuhan tembakau bisa menjadi alternatif. Ini salah satu manfaat tumbuhan tembakau. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mampu menjadi wadah perkembangan genetik human papilloma virus (HPV) memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim. 
Penelitian terbaru mengenai obat penawar penyakit kanker serviks itu kini sedang dilakukan para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Georgetown (Georgetown University Medical Center) dan Universitas North Carolina, Amerika Serikat. 

Setelah diteliti, ternyata secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim. Proyek penelitian tersebut didanai tiga juta dolar AS dari kocek pemerintah pusat sebagai bagian peraturan perundangan tentang perkebunan yang baru-baru ini dikeluarkan Kongres. 
Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen mengatakan ide penelitian itu antara lain mengembangkan antibodi terhadap HPV. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal. 
Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau. Meskipun terdengar aneh dan mengada-ada,  Dretchen mengatakan pihaknya telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV itu di Georgetown. 
Namun, yang menjadi kendala adalah kurangnya kuantitas antibodi yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan penyembuhan secara besar-besaran. 
Penelitian itu dimaksudkan juga untuk mencari solusi pengembangan kuantitas virus antibodi. 

Sementara itu North Carolina State University akan menggunakan tenaga ahlinya dalam penanaman tembakau.  Mereka akan memproduksi dan mengadakan tes terhadap antibodi tersebut , yang nantinya akan memakan waktu   2-3 tahun sebelum dilakukan tes laboratorium. Penelitian tersebut adalah salah satu upaya mencari pengobatan bagi kanker mulut rahim yang hingga kini belum diketahui obat penawarnya. 

Selama ini pengobatan / terapi atas kanker mulut rahim ada tiga, yaitu : operasi, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi.  Masing-masing terapi itu dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien. 

Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian terbaru,   virus HPV merupakan salah satu pemicunya.   HPV dapat menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut akibat gonta - ganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok juga rawan terkena   kanker ini. 
Zat nikotin yang dikandung tembakau   mempunyai kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker. 
Pengidap kanker ini biasanya perempuan usia produktif, pernah melakukan hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif   muda ( belum berusia 17 tahun)   dan banyak melahirkan. 
Pada kasus   kanker mulut rahim, hampir tidak pernah terjadi pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, sebaiknya kaum wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya prakanker / displasia. 
Kelemahan   pemeriksaan   pap smear ini, antara lain disebabkan   pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai hingga sel di dalamnya tidak terllihat. Kelemahan lain, disebutkan kemungkinana zat pewarnaan   yang digunakan sudah melampaui   batas waktu (expire date). 



pencegahan kanker serviks